Macam - Macam Tarian Daerah Jawa
Tarian daerah atau bisa juga disebut sebagai tarian adat jenisnya
bermacam-macam, tergantung dari maksud dan tujuan ditampilkannya tarian
daerah tersebut. Satu daerah bahkan mempunyai bermacam-macam tarian
adat, misalnya tarian untuk menyambut tamu agung, tarian untuk menyambut
panen, tarian upacara kematian, tarian upacara keagamaan, tarian yang
bertujuan menjaga keamanan dan tarian dengan mengusung tema
perang-perangan.
Pada umunya tarian daerah mempunyai tema tertentu, seperti misalnya
tarian adat di Papua biasanya bertema perang, sedangkan tarian adat di
Jawa banyak yang berteme pernikahan atau menyambut hasil panen. Berikut
ini adalah macam-macam tarian daerah Jawa:
JAWA TIMUR
- Tari Dongkrek
- Tari Gandrung Banyuwangi
- Tari Glepang
- Tari Jaran Kepang
- Tari Jejer
- Tari Kethek Oglek
- Tari Oklik
- Tari Ngremo
- Tari Remong
- Tari Sandur
- Tari Gambyong
- Tari Srimpi
- Tari Bondan
- Tari Kelana
JAWA TENGAH
- Tari Bondan
- Tari Gambir Anom
- Tari Gambyong
- Tari Gatotkaca Gandrung
JAWA BARAT
- Tari Banjet
- Tari Debus
- Tari Jaipong
- Tari Ketuk Tilu
- Tari Kuda Lumping
- Tari Merak
- Tari Patilaras
- Tari Reog
- Tari Sisingaan
- Tari Topeng Kuncaran
YOGYAKARTA
- Tari Bondan
- Tari Gambir Anom
- Tari Kelono Topeng Serimpi
Jinis Tari Bedhaya
- Bedhaya Ketawang suwéné (durasi) tarian 130 menit
- Bedhaya Pangkur suwéné (durasi) tarian 60 menit
- Bedhaya Duradasih suwéné (durasi) tarian 60 menit
- Bedhaya Mangunkarya suwéné (durasi) tarian 60 menit
- Bedhaya Sinom suwéné (durasi) tarian 60 menit
- Bedhaya Endhol-endhol suwéné (durasi) tarian 60 menit
- Bedhaya Gandrungmanis suwéné (durasi) tarian 60 menit
- Bedhaya Kabor suwéné (durasi) tarian 60 menit
- Bedhaya Tejanata suwéné (durasi) tarian 60 menit
Bedhaya Ketawang
Kaistiméwan Tari Bedhaya Ketawang:- Pilihan dina latihan lan penampilan saben Selasa Kliwon (Anggara Kasih).
- Lakuné para penari nalika metu lan mlebu menyang Dalem Ageng tansah ngiteri Sinuhun kanthi arah manengen.
- Sandhangan para penari lan gendhing / tembang kudu manut paugeran kang ana.
Sandhangan penari
- Dodot banguntulak.
- Lapisan ngisor nganggo cindhé kembang, [werna]] ungu, lengkap nganggo pendhing bermata lan bunta.
- Riasan pasuryan kaya riasan temanten putri.
- Sanggul bokor mengkureb lengkap kanthi perhiasan-perhiasané, kang dumadi saka: centhung, garudha mungkur, sisir jeram saajar, cundhuk mentul lan ngango tiba dhadha (untaian rangkaian kembang kang digantungaké ing dada bagian tengen).
Tembang lan Gamelan
- Tembang kang dialunaké para swarawati nggambaraké rayuan kang bisa nuwuhaké rasa birahi.
- Gamelan kang dipigunakaké arupa gamelan laras pelog, tanpa keprak
Rakitan penari
- Rakitan tari lan jeneng paragané béda-béda. Ing larikan ngarep para penari lungguh lan njogèd kanthi urutan kaya mangkéné:
Srimpi
Jinis Tari Srimpi
- Srimpi padelori
- Andong-andong
- Arjuno Mangsah
- Dhempel Sangopati
- Elo-elo
- Dempel
- Gambir sawit
- Muncar
- Gandokusuma
- Srimpi lobon
Tari Jawa Modhèrn
- Tari Golèk
- Tari Bondhan
- Tari Kelana Topeng
- Tari Gambiranom
- Tari Gagrag anyar
Asal Usul Tari Jaipong Jawa Barat
Indonesia Memang Akan
Kaya Khasanah Budaya Bangsa yang dilahirkan dari Nenek Moyang Kita salah
satunnya adalah Jenis Kesenian atau tarian di Jawa Barat Yakni Tari Jaipong.
Pengertian Tari Jaipong
Jaipongan adalah sebuah aliran seni tari yang lahir dari kreativitas seorang seniman Berasal dari Bandung, Gugum Gumbira.
Perhatiannya pada kesenian rakyat yang salah satunya adalah Ketuk Tilu
menjadikannya mengetahui dan mengenal betul perbendaharan pola-pola
gerak tari tradisi yang ada pada Kliningan/Bajidoran atau Ketuk Tilu.
Gerak-gerak bukaan, pencugan, nibakeun dan beberapa ragam gerak mincid
dari beberapa kesenian di atas cukup memiliki inspirasi untuk
mengembangkan tari atau kesenian yang kini dikenal dengan nama
Jaipongan. Sebagai tarian pergaulan, tari Jaipong berhasil dikembangkan
oleh Seniman Sunda menjadi tarian yang memasyarakat dan sangat digemari
oleh masyarakat Jawa Barat (khususnya), bahkan populer sampai di luar
Jawa Barat.
Menyebut Jaipongan sebenarnya tak hanya akan mengingatkan orang pada sejenis tari tradisi Sunda yang atraktif dengan gerak yang dinamis. Tangan, bahu, dan pinggul selalu menjadi bagian dominan dalam pola gerak yang lincah, diiringi oleh pukulan kendang. Terutama pada penari perempuan, seluruhnya itu selalu dibarengi dengan senyum manis dan kerlingan mata. Inilah sejenis tarian pergaulan dalam tradisi tari Sunda yang muncul pada akhir tahun 1970-an yang sampai hari ini popularitasnya masih hidup di tengah masyarakat.
Tari Jaipongan Jawa Barat |
Sejarah Tari Jaipong
Sebelum bentuk seni pertunjukan ini muncul, ada beberapa pengaruh yang melatarbelakangi bentuk tari pergaulan ini. Di Jawa Barat misalnya, tari pergaulan merupakan pengaruh dari Ball Room, yang biasanya dalam pertunjukan tari-tari pergaulan tak lepas dari keberadaan ronggeng dan pamogoran. Ronggeng dalam tari pergaulan tidak lagi berfungsi untuk kegiatan upacara, tetapi untuk hiburan atau cara gaul. Keberadaan ronggeng dalam seni pertunjukan memiliki daya tarik yang mengundang simpati kaum pamogoran. Misalnya pada tari Ketuk Tilu yang begitu dikenal oleh masyarakat Sunda, diperkirakan kesenian ini populer sekitar tahun 1916. Sebagai seni pertunjukan rakyat, kesenian ini hanya didukung oleh unsur-unsur sederhana, seperti waditra yang meliputi rebab, kendang, dua buah kulanter, tiga buah ketuk, dan gong. Demikian pula dengan gerak-gerak tarinya yang tidak memiliki pola gerak yang baku, kostum penari yang sederhana sebagai cerminan kerakyatan.
Seiring dengan memudarnya jenis kesenian di atas, mantan pamogoran (penonton yang berperan aktif dalam seni pertunjukan Ketuk Tilu / Doger / Tayub) beralih perhatiannya pada seni pertunjukan Kliningan, yang di daerah Pantai Utara Jawa Barat (Karawang, Bekasi, Purwakarta, Indramayu, dan Subang) dikenal dengan sebutan Kliningan Bajidoran yang pola tarinya maupun peristiwa pertunjukannya mempunyai kemiripan dengan kesenian sebelumnya (Ketuk Tilu / Doger / Tayub). Dalam pada itu, eksistensi tari-tarian dalam Topeng Banjet cukup digemari, khususnya di Karawang, di mana beberapa pola gerak Bajidoran diambil dari tarian dalam Topeng Banjet ini. Secara koreografis tarian itu masih menampakan pola-pola tradisi (Ketuk Tilu) yang mengandung unsur gerak-gerak bukaan, pencugan, nibakeun dan beberapa ragam gerak mincid yang pada gilirannya menjadi dasar penciptaan tari Jaipongan. Beberapa gerak-gerak dasar tari Jaipongan selain dari Ketuk Tilu, Ibing Bajidor serta Topeng Banjet adalah Tayuban dan Pencak Silat.
Casino site is not rigged in the US
BalasHapusI am a big fan of the Betsoft slots, and love this particular game from Betsoft, because I love them all. Betsoft are known for their luckyclub.live great features,